Terpadunya Shalat Syareat dan Thorekat
Hikmah dari perjalanan Ruhani Nabi Muhammad Saw yang kita sebut dengan Isro Wal Mi'roj, Allah telah menitipkan Amaliah Ibadah yang di sebut dengan SHALAT, yang kita laksanakan Lima kali sehari merupakan Ibadah yang utama dan Allah berfirman di dalam Al Quran Surat Al Baqoroh ayat 238
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
238. Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk.
Allah SWT menyuruh Hambanya untuk menjaga Shalat yang lima waktu yang di sebut dengan Shalat Syareat dan Shalat Wustha yaitu Shalat Qolbu atau Shalat Thorekat
KONSEP salat Syaikh Abdul Qadir AlJilani terbagi menjadi dua, yaitu konsep salat secara syari’ah dan konsep salat secara thariqah . Konsep salat syari’ah menurut beliau tidak berbeda jauh dengan pendapat para ulama, sedangkan konsep salat thariqah menurut beliau adalah salatnya qalbu dengan cara bermunajat kepada Allah. Salat syari’ah terbatas waktu, sedangkan salat thariqah dilakukan sepanjang hayat.
Selanjutnya mari kita telaah konsep salat thariqah menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
Dalam kitabnya Sirr al Asrâr beliau menulis begini:
“Adapun salat thariqah adalah salatnya qalbu dan itu dilakukan tanpa batas waktu atau selama-lamanya. Sebagaimana diisyaratkan pada ayat ini “was shalâtul wustha”. Maksud dari shalâh al wusthâ adalah shalat qalbu karena qalbu berada di tengah badan; antara kanan dan kiri, atas dan bawah, juga menjelaskan rasa antara bahagia dan menderita.
Ketika Shalat Syareat di barengi dengan Shalat Thorekat maka Shalat kita akan Wushul kepada Allah SWT.
Posting Komentar untuk "Terpadunya Shalat Syareat dan Thorekat"