SHOLAT: MIRO'JNYA ORANG MUKMIN
SHOLAT: MIRO'JNYA ORANG MUKMIN
Dalam kitab Al- Bidayah Wannihayah, karya Ibnu Katsir ketika membahas keutamaan Imam Ali Zainal Abidin As-Sajad dikisahkan, rumah Imam Imam Zainal Abidin As-Sajjad terbakar, sementara beliau tengah sibuk dengan shalatnya.
Setelah orang-orang usai memadamkan api tersebut, mereka berkata kepada Imam: “Rumahmu terbakar dan engkau tidak memperhatikannya. Apakah engkau tidak mendengar jeritan?”
Imam berkata: “Tidak.”
Mereka berkata: “Bagaimana engkau bisa tidak mendengar?”
Imam berkata: “Aku sedang sibuk dengan api akhirat daripada api dunia.”
Orang yang sudah mencapai tahapan Musyahadah, maka ketika sholat bisa benar-benar khusyuk. Abu Said al-Kharraz berkata, "Barangsiapa menyaksikan Allah dengan hatinya maka segala sesuatu selain Dia akan menjauh dan lenyap. Semua akan hilang ketika ada Keagungan Allah SWT. Sehingga yang tersisa dalam hati hanyalah Allah Azza wa Jalla."
Orang-orang yang sudah bisa Mi'roj Ruhani ketika sholat akan bisa merasakan Miroj. Di saat takbir Allahu Akbar maka apa yang dilihat, dipikirkan dan dirasakan lenyap semuanya. Di saat masuk ke dalam keheningan dan kekhusyuan saat itulah sudah berada di "Masjidil Haram" yaitu di dalam Hati Nurani itulah Ka'bah yang ada di dalam diri.
Maka kunci untuk menjadikan Sholat sebagai Mi'roj adalah kekhusyuan, dengan modal tersebut seseorang bisa ke "Masjidil Haram" atau Baitullah yaitu di dalam hati nurani setiap manusia.
Kemudian Sukma diajak oleh Sejatidiri untuk naik ke Langit Ruhani menuju Masjidil Aqsho. Tubuh jasmaninya sholat di rumah, tapi sukmanya sholat di Masjidil Aqsho. Sebagian orang ada yang merasakan seakan-akan tubuh Jasmani dan Ruhnya sedang sholat di Masjidil Aqsho.
Disebut Masjidil Aqsho artinya adalah Tempat Sujud yang sangat jauh tak terhingga, letaknya di Langit Ruhani bukan di Bumi apalagi.di Palestina. Mi'roj itu perjalanan Ruhani bukan perjalanan jasmani. Untuk menuju kesana membutuhkan Cahaya Pendorong yang sangat kuat dan besar. Bisa berasal dari Dzikir Nafas, juga bisa dengan Dzikir "Laa ilaha illallah"..
Orang yang sholat di "Masjidil Aqsho" yang ada di langit Ruhani rasanya berbeda dengan sholat di bumi dan sangat nikmat sekali. Di sana terasa sebentar namun menurut waktu di bumi terasa lama. Begitu juga orang yang sholatnya benar-benar Mi'roj bisa melupakan segalanya yang ada hanyalah Allah.
Itulah mengapa ketika Rasulullah SAW Sholat di rumah, waktu Sholat sangat lama dan panjang, sehingga kakinya bengkak. Begitu juga ketika Imam Ali terkena panah punggungnya beliau meminta agar dicabut disaat menjalankan sholat.
“Sesungguhnya kalian apabila shalat maka sesungguhnya ia sedang bermunajat (bertemu) dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerti bagaimana bermunajat dengan Tuhan.” (HR. Hakim)
Posting Komentar untuk " SHOLAT: MIRO'JNYA ORANG MUKMIN"