Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

APAKAH RIBA BIKIN SUKSES



 *بسم اللّه الرحمن الرحيم*

*"Riba bikin Sukses"*

Mayoritas pelaku riba bisa dibilang sukses dalam proyeknya, baik sukses dalam proyek usaha/bisnisnya ataupun sukses dalam proyek untuk memiliki sesuatu dengan mengkredit ribawi misalnya rumah, kendaraan, elektronik dan lain sebagainya. Yang dimaksud pelaku riba disini adalah orang yang memberikan pinjaman ribawi, orang yang menerima pinjaman ribawi, pencatat transaksi ribawi dan saksi dalam transaksi ribawi.


_"Lho..Apa ga kebalik !! Bukannya pelaku riba banyak yang terpuruk usahanya ?"_


Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja kredit perbankan pada bulan Agustus 2022 tumbuh sebesar 10,62 % secara tahunan atau _year on year (yoy)_ menjadi sebesar Rp 6.179,5 triliun. Profil risiko perbankan di Agustus 2022 juga masih terjaga dengan rasio Non Performing Loan/NPL net perbankan sebesar 0,79 % dengan NPL gross 2,88 %.


Dari data diatas jelas terlihat bahwa angka *_NPL Net 0,79%_* dan _*NPL gross 2,88%.*_ Yang dimaksud dengan *NPL* adalah _kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet yang mengacu pada kondisi dimana nasabah/debitur tidak dapat membayar kewajibannya terhadap bank yaitu kewajiban dalam membayar angsuran yang sudah dijanjikan_. *NPL Gross* merupakan _jumlah kredit dengan status "kurang lancar, diragukan, maupun macet yang disatukan" kemudian dibandingkan dengan total kredit yang telah disalurkan._ Sedangkan kalo *NPL Net* _membandingkan antara kredit yang statusnya "macet" dengan total kredit yang disalurkan._


Nilai NPL perbankan yang sehat adalah yang prosentasenya dibawah 5% jadi terlihat bahwa kondisi perbankan secara nasional berdasar release dari OJK berstatus "Sehat".


Kalau diasumsikan mayoritas pinjaman perbankan bermuatan riba maka bisa dianalogikan sekitar 97%  nasabah atau debitur yang menerima kredit modal perbankan _"sukses"_ dalam bisnis atau proyeknya dengan indikasi cicilannya lancar. Sedangkan yang usahanya _"terpuruk"_ hanya berkisar 2,88% dengan indikasi cicilannya bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet).


Realita dilapangan, kebanyakan orang yang sudah bertekad dan berjuang untuk berhijrah dari riba adalah orang yang terpuruk usahanya (bagian dari yang 2,88% tadi). Dan Insyaa Allah sejatinya ini bagian dari cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk _menggiring_ hambaNYA agar kembali ke syariatNYA. Selain faktor hidayah, yang sedang terpuruk cenderung lebih membuka diri untuk berhijrah karena  ga ada pilihan lain selain berhijrah meski dengan "terpaksa". Tapi Insyaa Allah dengan menjalani prosesnya maka hijrahnya pada suatu titik bisa benar-benar karena Allah.


Sedangkan yang masih "sukses" usahanya cenderung lebih susah membuka diri untuk berhijrah dari riba (selain faktor hidayah juga tentunya). Hasil penelusuran sy hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

_▪belum berada dalam posisi kepentok karena usaha masih berkibar (meskipun bisa jadi ini istidraj)_

_▪memilih pendapat yang menganggap kredit modal perbankan itu bukan riba_

_▪sudah tahu riba tetapi masih menunggu waktu untuk berhijrah (belum siap). Biasanya karena ingin membereskan dulu sisa hutangnya atau nunggu usahanya jalan_

_▪belum tersentuh dakwah tentang riba dan tidak berusaha mencari ilmunya. Nyaman dengan kondisi yang sedang dijalani_

_▪faktor keluarga dan lingkungan pergaulan yang memframing ga ada masalah dengan transaksi yang dilakukan._


Ketika riba dan zina sudah merajalela disuatu negeri maka negeri tersebut sudah menghalalkan dirinya untuk di azab Allah. Makna dari hadist ini adalah yang akan diazab bukan hanya pelaku riba atau pelaku zinanya semata tetapi semua orang yang ada dalam negeri itu akan diazab Allah. Jadi jangan lagi ada pemahaman _"hidup mah masing, urusan dia mo meriba atau engga mah, yang penting kita ga meriba."_ Yang harus selalu ditanamkan adalah kewajiban sesama muslim untuk saling mengingatkan atau menyampaikan tentang aturan Allah. Bukan merubah seseorang karena yang bisa merubah adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berkuasa membolakbalikkan hati hambaNYA. 


Yang perlu kita siapkan adalah keteguhan hati kita, karena ketika kita menyampaikan tentang riba akan ada banyak orang/pihak yang ga nyaman atau ga suka. Tapi Bismillah aja, ini bagian dari tantangan dalam dakwah.. 


Riba terbukti bisa bikin sukses yaitu sukses didunia.. Cuma yang jadi masalah adalah kita didunia cuma sementara jadi ga logis tentunya kalo mengejar kesusksesan yang sementara dengan mengorbankan kesuksesan yang abadi (akhirat).


*Semoga Allah Merahmati dan Melindungi kita semua*



Posting Komentar untuk "APAKAH RIBA BIKIN SUKSES"