Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HIDAYAH HARUS DI JEMPUT

 


Tanpa hidayah, seseorang yang berilmu menjadi sombong dan semakin jauh dari Allah ta'ala, karena itu hidayah harus dijemput, jangan terhenti pada bidayah.

Semakin berilmu dan beramal maka seseorang semakin tawadhu, rendah hati dan tidak sombong, itulah adab yang harus dimiliki.

Membaca Al-Qur'an itu mendapat pahala namun bacaan Al-Qur'an yang tidak menyertakan hatinya tidak ada apa-apanya. Demikian pula shalat, puasa, zakat, dan naik haji. Al Qurʻan tidaklah boleh dijadikan hujjah, namun panduan hidup yang harus diamalkan, dan cara mengamalkannya harus beserta hatinya kalau tidak demikian maka amalannya hanya sebatas tenggorokannya. 

Kita aplikasikan ilmu dan berjuang melawan gangguan terutama pada saat shalat seraya berlindung kepada Allah SWT dari gangguan² jin dan syaitan, karena shalat yang tidak sampai ke hati tidak akan mampuh mencegah perbuatan keji dan munkar, sholatnya tidak akan menjadikan dirinya berakhlak mulia.

Shalat yang tidak beserta hatinya tidaklah akan sampai kepada yang disembah karena shalat itu "lidzikri", dan untuk mengingat Allah adalah hatinya. Oleh karena itu dzikir menjadi kunci utama dalam shalat, dan dalam segala ibadah. 

Guru Mursyid kita telah memberi dan menuntun kita berlatih khusyuk dalam segala hal terlebih khusuk dalam shalat yaitu dengan memperbanyak dzikir karena maksud dari dzikir baik Jahar maupun khofi adalah dawamnya kehadiran hati bersama Allah SWT.

Posting Komentar untuk "HIDAYAH HARUS DI JEMPUT"