Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reuni dalam sebuah perkumpulan SMA mereka menceritakan kisah sukses masing-masing

 


*Ahad tgl. 20 Nop 2022 Berbagi cerita kumpul*

 *Reuni  dalam sebuah perkumpulan SMA  mereka menceritakan kisah sukses masing-masing*


*KISAH HIKMAH*


Ada yang sudah : 

- Jadi Dokter

- Jadi Arsitek 

- Jadi Pengusaha

- TNI

- POLRI

- PNS Pemda


Ada juga yg masih : 

- Nganggur

- pedagang

- Dll


dan mereka bekerja di

- Jakarta

- Bogor

- Depok

- Dll.


Ada yg SDH  ke 

-Luar Negri


Begitu juga mereka menceritakan kesuksesan istrinya masing2 ada yg :

- Pengusaha sukses,

- Anggota Dewan

- Dokter

- PNS

- Guru

- Bidan

- Kepala desa, dll


Mereka juga menceritakan ada yg sdh punya :

-rumah mewah

-mobil mewah

-tanah luas

-10 kamar kos-kosan, dll



Melihat para temen tersebut membicarakan kesuksesan mereka masing-masing, ternyata ada 1 orang teman dimana disamping kegiatan kerjanya bertani , dia bertugas sebagai imam MASJID,


Teman tersebut segera ke dapur kemudian mengambil seteko kopi panas dan beberapa *cangkir kopi yang berbeda-beda.*


‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. 


_“Sudah, sudah ..._ 

_Ngobrolnya berhenti dulu._ 

_Ini saya sudah siapkan kopi buat kalian,”_ 

seru sang teman yg notabene imam masjid memecah *keasyikan obrolan* mereka.


Hampir serempak, mereka kemudian berebut *cangkir terbaik* yang bisa mereka dapat.


Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang *paling jelek.*


Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang teman pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.


_“Mari, silakan diminum,”_ 

ajak sang teman, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari *cangkir terakhir yang paling jelek.*


_“Bagaimana rasanya?_ 

_Nikmat kan?_ 

_Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”_


_“Wah, enak sekali kawan ... Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,”_ 

timpal salah satu teman  yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.


_“Nah, kopinya enak ya?_

_Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan._ 

_Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?”_ 

tanya sang teman.

Kawan semua pun saling berpandangan. 


_"Perhatikanlah(kata sang teman) bahwa kalian semua memilih *cangkir yang bagus* dan kini yang tersisa hanyalah *cangkir yang murah dan tidak menarik.*_


_Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi._


_Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu._


_Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkan-nya._


_Pikiran kalian terfokus pada *cangkir,* padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan *kopinya.‎*_


_Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yang kita miliki."_


Semua teman2 tertegun mendengar penjelasan dari sang tuan rumah.


Penjelasan dari sang tuan rumah  telah menyentak kesadaran mereka.


_"temanku tercinta ..."_ 


_"Jangan pernah membiarkan *cangkir* mempengaruhi *kopi* yang kita nikmati._


_*Cangkir* bukanlah yang utama, *kualitas kopi itulah yang terpenting.*_

_Jangan berpikir bahwa :_

*- kekayaan yang melimpah,*

*- sarana yang mewah,* 

*- karier yang bagus dan*

*- pekerjaan yang mapan* 

merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dalam beribadah.


_*Itu konsep yang sangat keliru.*_


_Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh :_ 

*"Apa yang ada di dalam"* 

bukan 

*"Apa yang kelihatan dari luar"*

_Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang._

_Tak salah jika kita mengejarnya._

_Tak salah pula bila kita ingin memilikinya._


_*Namun, semua itu hanya sarana.*_


_Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada akhir tujuan._

Tujuan akhir kita adalah Syurga


_Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan :_ 

_- kedamaian,_ 

_- ketenteraman,_ 

_- ketenangan,_ 

*dan*

_- kebahagian sejati di dalam kehidupan kita_


_*Jangan sampai sarana menjadi hal yang menyedihkan.*_


_Karena hal itu sama seperti menikmati *kopi* kualitas buruk yang disajikan di sebuah *cangkir* kristal yang mewah dan mahal ..."_


*Semoga Bermanfaat tetap semangat jaga kesehatan jangan lupa bahagia, serta selalu bersyukur.*

*HAMBA YANG BERSYUKUR*...🙏🙏🙏

Posting Komentar untuk "Reuni dalam sebuah perkumpulan SMA mereka menceritakan kisah sukses masing-masing"