Doa Terakhir Sang Sufi Agung Al hallaj

 

Untuk menambah Wawasan Pengetahuan kita tentang dunia kesufian dengan segala ajaran nya, marilah sejenak kita merenungi setiap petuah nasehat mereka yang sudah mendapat Keridhoan ALLAH dan menjadi salah satu umat terbaik Rasulullah SAW yaitu 

Doa Terakhir Sang Sufi Agung Al hallaj.

Sejarah mencatat ada seorang Sufi Agung yaitu Al imam Syekh Husein Mansyur Al hallaj QS. Yang begitu kontroversial dengan kata-kata nya yaitu "ANA Al HAQ" hingga Dia mengantarkan nya ke hukuman manusia karena di anggap murtad menyimpang dari indentitas nya seorang muslim

Padahal ada seorang Sufi agung sebelum beliau yaitu Guru Mursyid beliau sendiri bernama Syekh Abu yazid al busthami QS adalah orang pertama mengungkapkan tentang kefanaan, Hulul, itihad dan wahdatul syuhud.

syekh Al hallaj telah menggapai maqom/derajat Guru nya berkat Doa sang Guru mursyid nya agar al hallaj juga mengalami apa yang Abu yazid al busthami (guru nya) alami yaitu kefanaan di hadapan ALLAH dan ternyata Al hallaj benar-benar mengalami nya hingga tanpa sadar Al hallaj mengungkapkan kata "ANA Al HAQ" gara-gara kalimat nya itu para ulama syariat meradang hingga berfatwa untuk segera menjatuhkan hukuman mati kepada sang Sufi agung tersebut, tetapi sebelum nya hari eksekusi nya al hallaj telah mendoa'kan Al imam Djunaid al bagdadi QS dan melimpahkan semua yang di dada al hallaj nya kepada dada AL Djunaid agar Al Djunaid juga mengalami apa yang Al hallaj alami kefanaan dalam cinta ALLAH dan hal itu terbukti Al Djunaid juga mengalami kefanaan sperti Al hallaj akan tetapi Syekh Al Djunaid merahasiakan nya di khalayak ramai hanya para murid-murid nya yang terpilih yang mengetahui kefanaan Imam Al Djunaid.

Baiklah inilah doa terakhir Sang sufi agung Al hallaj sesaat sebelum algojo menjalankan tugas nya untuk memenggal kepala Al hallaj.

اِلَيكَ فَاغْفِرْ لَهُمْ . فَاِنَّكَ لَوْ كَشَفْتَ لَهُمْ مَا كَشَفْتَ لِى لَمَا فَعَلُوا مَا فَعَلُوا. وَلَوْ سَتَرْتَ عَنِّى مَا سَتَرْتَ عَنْهُمْ لمَاَ لَقِيتُ مَا لَقِيتُ وَلَكَ الْحَمْدُ فِىمَا فَعَلْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ فِيمَا تُرِيدُ

“Wahai Tuhan, mereka adalah hamba-hamba-Mu. Mereka kini tengah berkumpul untuk membunuhku karena begitu cintanya kepada-Mu dan demi “taqarub” (dekat) kepada-Mu. Ampunilah mereka. Jika saja Engkau singkapkan di hadapan mereka apa yang Engkau singkapkan kepadaku, niscaya mereka tidak akan melakukan apa yang mereka lakukan itu. Dan jika saja Engkau menutup matahatiku seperti Engkau menutup matahati mereka, niscaya aku tidak akan mengalami keadaan seperti ini. Seluruh Puji milik-Mu atas apapun tindakanmu dan atas apapun Kehendak-Mu”.

Al Hallaj kemudian menyenandungkan puisi rindu:

Aku menangis kepada-Mu

Bukan hanya untuk diriku sendiri

Tetapi bagi jiwa yang merindukan-Mu

Akulah yang menjadi saksi

Sekarang pergi kepada-Mu

Saksi Keabadian.

Di kutip dari kitab, 

#Ahmad Amin, Zhuhr al Islam,II/74

Dan kitab Warisan Sufi, I/118