Antara Dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, dan Muroqobah
Assalamualaikum
Bismillah...
Antara Dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, dan Muroqobah
Ketiga istilah dzikir tersebut di atas sejatinya sama tujuannya yakni wushul/terkoneksi kepada Allah AZZA wa JALLA setiap saat dan dalam kondisi apapun. Hanya istilah dan tata caranya sedikit berbeda. Ketiganya adalah salah satu rangkaian suluk thoriqoh yang diajarkan Tarekat-Tarekat mu'tabaroh di Nusantara.
Tiga rangkaian Suluk dimaksud ialah Takholli, tahalli, dan tajalli, yakni:
1. Takholli dimaksudkan dengan tazkiyatun nufus, yakni taubat nasuha dan membersihkan hati dari sifat-sifat madzmumah/tercela, serta menghindari/menjauhi kemaksiatan;
2. Tahalli dimaksudkan dengan menghiasi diri dengan berupaya istiqomah dalam ubudiyah dan memperbaiki amaliyah-amaliyah termasuk riyadhoh, uzlah, dan menghiasi diri dengan sifat terpuji, seperti Wara, Zuhud, Sabar, Tawakkal, Qonaah, Ikhlas, Taqwa, dan mahabbah malalui beberapa jalan/washilah.
Di kedua tahap tersebut di atas, mulai dikenalkan derajat kesadaran diri dengan menapaki tangga makrifatunnafsi/pengenalan diri secara bertahap, mengenal alam semesta, dan bermuara pada mengenal Pencipta melalui Asma', Sifat dan Af'al-Nya.
3. Tajalli dimaksudkan mempraktekkan kesadaran spiritual yang tinggi baik dalam ubudiyah maupun dalam amal Sholeh dan muamalah dengan beberapa jalan/ washilah
Sejatinya ketiga dzikir tersebut pada derajat tajalli, mampu memandang/menyaksikan Allah Yang Ghaib pada realitas/gerak alam semesta baik yang fisik/metafisik sebagai Kenyataan Yang Sebenarnya (الحق). Dan Sebaliknya mampu memandang/menyaksikan realitas/gerak alam semesta sebagai Hakekat Dzat, Sifat, dan Af'al Allah SWT.
لا اله الا الله الملك الحق المبين
Jadi ketiga macam amaliah dzikir, yakni dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, Muroqobah adalah membangun kesadaran dan konektifitas melalui dzikir fana fi Dzat, Sifat atau Af'al. Satu derajat di atas makrifatullah.
من عرف نفسه فقد عرف ربه، ومن عرف ربه ففنى
Artinya makrifatullah bukan hanya slogan، tapi dapat mempraktekkan secara dhohir batin.
لا موجود إلا الله
لا مشهود إلا الله
لا معبود إلا الله
لا مطلوب إلا الله
Untuk itu, sebelum membahas soal bagaimana cara mempraktekkan ketiga macam dzikir itu, perlu Al Faqir sampaikan bahwa syarat-syarat untuk memahami ketiga macam dzikir di atas dalam rangka wushul/fana fi Dzat, Sifat dan Af'Al Allah Jalla Jalaluh, adalah seorang Arif Billah harus benar-benar sudah dapat:
1. Memahami hakekat setiap Asmaul Husna dalam realitas semesta;
2. Antara Yang Gaib dan Yang Nyata itu ada penghubung, yaitu Nur;
3. Memahami Hakekat Nur Muhammad secara Sufistik-filosofis-saintifik, sebagai penghubung Antara Yang Gaib dan Yang Nyata;
4. Memahami hakekat anasir penciptaan Alam Semesta; dan
5. Tahapan Takholli dan tahalli tidak ditinggalkan dan menjadi kebiasaan/amaliahnya.
Insyaallah bila kelima rumusam tersebut di atas dipahami dengan benar, maka akan dapat mempraktekkan dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, dan Muroqobah dengan tepat.
Demikian sekilas ulasan mengenai dasar-dasar Praktek Dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, dan Muroqobah dan setiap Tarekat mengajarkan/menuntunkan kaifiyyah/tatacara dzikir berserta wirid/aurod yang khas dan bersanad.
Setiap konsepsi yang Al faqir sampaikan dalam ulasan-ulasan tersebut di atas memiliki makna terminologis/istilahi yang mendalam dan tidak bisa hanya dipahami secara tekstual dan memiliki rangkaian dengan kajian-kajian sebelumnya .
Wallua'lam bis showab
الفقير محمد رشدي ال عظمت خان
Posting Komentar untuk "Antara Dzikir Nur Muhammad, Tawajjuh, dan Muroqobah"