BAHAYA BERBURUK SANGKA KEPADA ALLAH
Bismillahirrohmannirrohiim....
Ketika kita memiliki sebuah keinginan namun tidak kunjung datang padahal kita sudah berusaha dan berdoa dengan semaksimal mungkin, janganlah sekali-kali kita bertindak gegabah dengan menyalahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. dan berprasangka buruk pada-Nya, Sang Maha Mengetahui segala hal.
Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari (w. 709 H) dalam kitabnya al-Hikam menyatakan bahwa ada bahaya yang sangat buruk mengintai kepada setiap hamba-Nya yang ketika segala keinginan tidak tercapai kemudian berprasangka buruk kepada-Nya.
Dengan menyandarkan kepada dua firman-Nya yang termaktub dalam QS. Al-Mukmin [40]: 60 dan QS. Ali Imran [3]: 9, Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari kemudian memulai penjelasannya dengan menyatakan:
لَا يُشَكِّكَنَّ فِي الْوَعْدِ وُقُوْعُ الْمَوْعُوْدِ وَإِنْ تَعَيَّنَ زَمَانُهُ لِئَلَّا يَكُوْنَ ذَلِكَ قَدْحًا فِي بَصِيْرَتِكَ وَإِ خْمَا دًا لِنُوْرِ سَرِيْرَ تِكَ
“Jangan sampai tidak terwujudnya suatu janji membuat anda meragukan janji Allah Swt. walaupun waktunya telah jelas. Agar hal itu tidak merusak pandangan mata hati dan memadamkan cahaya jiwa anda”.
Maksudnya, sebagaimana telah penulis ulas dalam artikel sebelumnya, Allah Swt. itu akan menempati janji-Nya untuk mengabulkan segala keinginan hamba-Nya dengan dua cara, menggantinya dengan yang lebih baik atau menundanya dalam waktu yang ditentukan-Nya.
Dan oleh karena itu, dalam masa penantian pengabulan segala doa yang kita panjatkan kepada-Nya, janganlah kita berprasangka buruk kepada-Nya. Sebab, ketika hal itu tetap kita lakukan, bahaya buruk yang akan menimpa kita adalah Allah Swt. akan memadamkan pandangan batin anda dan oleh karena itu kita akan sangat sulit sekali dalam menerima hidayah dan makrifat-Nya.
Jikalau hal itu terus menerus kita lakukan, lanjut Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari, itu menandakan bahwa kadar keimanan kita sedang berada dalam tingkatan terendah. Kalau sudah begitu, kita akan sampai pada masa-masa kegelapan dan akan terjerumus dalam lubang kemaksiatan yang tiada henti.
Akhirnya, marilah kita melihat kepada diri kita masing-masing, sudahkah kita berprasangka baik kepada Allah Swt. Sang Maha Mengetahui segala hal? Kalau belum, mari sesegera mungkin kita ubah sikap kita agar mendapatkan taufiq dan hidayah-Nya dan Allah Swt. akan menunaikan janji-Nya sesuai waktu yang kita inginkan. Amin.
Wallahu’alam
Posting Komentar untuk "BAHAYA BERBURUK SANGKA KEPADA ALLAH"